Ramadhan biasanya identik dengan momen bukber (buka bersama) di luar rumah. Namun virus Corona (COVID-19) berdampak terhadap usaha restoran yang umumnya menjadi tempat buka bersama.
Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bidang Restoran, Emil Arifin menjelaskan kerugian semua pebisnis di bidang kuliner itu diperkirakan mencapai Rp 3 triliun. Kerugian dihitung hingga Juni mendatang bila virus Corona tidak menghilang.
“Hitungan kita Rp 3 triliun saat ini. Itu perkiraan kita sampai Juni begitu. Kita lagi mendata terus berapakah restoran yang tutup. Jika satu restoran dining in mal itu sales-nya saja Rp 500 juta minimal satu bulan, ” kata Emil
Pendapatan restoran bulan Ramadhan tahun ini dinilai berbanding terbalik dengan beberapa tahun sebelumnya. Jika pemasaran tahun sebelumnya bisa mencapai di atas normal hingga 120%, sekarang pendapatan di bawah normal mencapai 100% lebih.
“Bulan puasa itu siang orang memang tidak makan. Tetapi begitu (waktu buka) puasa tuh ramai. Jadi jika saat ini yang normal saja tinggal 10%. Bedanya 100% lebih, ” ucapnya.
Emil menjelaskan sudah ada 8.000-an restoran di semua pulau Jawa yang ada di mal terpaksa tutup karena pusat-pusat perbelanjaan tempat mereka berjualan berhenti beroperasi.
” (Hotel yang tutup) diperkirakan 8.000-an. Di mal tuh kira-kira ada 30-an restoran, belum juga ada yang stand alone tuh di luar, yang di DKI saja ada 4.700 (restoran). Bertambah dari 8.000, itu di Jawa ya, ” ucapnya.
Supaya usaha dapat bertahan hidup, Emil mengatakan, rata-rata penjualan beralih ke online. Mau tidak mau ada yang harus merubah menunya karena menu itu dinilai tidak cocok jika didiamkan terlalu lama.
Seperti makanan Jepang itu kan memang nikmatnya dikonsumsi pas panas, jadi ada waktunya. Jadi bentuknya saat ini frozen dibawa ke rumah, sampai rumah dipanasin.
Untuk mencoba menarik pembeli, pihak restoran juga tidak jarang menjual voucher pada harga diskon. Meskipun cara itu dinilai tidak dapat menutupi pendapatan yang hilang selama ini.
Jadi impact-nya tidak kebanyakan dibanding membuka langsung, ” paparnya
Apakah Anda adalah salah satu karyawan tetap di sebuah perusahaan dan ingin mempunyai penghasilan lebih? Usaha sampingan adalah jalan keluarnya. Usaha sampingan adalah pilihan bebas untuk karyawan dan perusahaan tidak melarangnya, asalkan tidak bertentangan dengan ketentuan atau usaha dari perusahaan.
Table of Contents
Jual Pulsa Elektrik
Modal: Rp 1 Juta
Kini siapa yang lagi yang tidak menggunakan telephone genggam atau Hand Phone (HP). Hampir semua kita mempunyai Smart Phone, dan sebagian besar dari masyarakat Indonesia menggunakan kartu pra bayar.
Jika Anda mencari usaha sampingan yang memiliki modal serendah Rp 1 juta dengan omzet penjualan yang tentu, jual pulsa elektrik adalah salah satu jalannya. Mudah, tanpa ada modal besar dan waktu yang fleksibel, inilah kelebihan dari usaha sampingan pulsa elektrik.
Anda hanya perlu mendaftar ke provider pulsa elektronik online seperti istana-reload.com atau pulsamurahlengkap.com, kemudian melakukan deposit dari modal. Jika anda ingin melakukan pendaftaran merek, jangan ragu menghubungi patendo.
Jual Makanan untuk Sarapan
Modal: Rp 3 Juta
Jika Anda mempunyai keterampilan dalam memasak, maka Anda bisa memulai usaha sampingan kecil-kecilan ini. Kita tahu betapa sibuknya kehidupan untuk karyawan di pagi hari. Ditambah lagi untuk menyediakan sarapan, itu adalah sesuatu yang mustahil.
Baca juga : bisnis anak sekolah.
Bagi Anda yang mempunyai waktu kantor yang fleksibel atau masuk lebih siang maka usaha sampingan menjual sarapan mungkin dapat menjadi sumber penghasilan tambahan Anda.