Macam-macam Bencana Alam yang Kerap Terjadi di Indonesia

Ada banyak sekali macam-macam bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Bahkan baru-baru saja menimpa saudara-saudara kita yang ada di Lampung dan juga Banten. Bencana alam tidak dapat kita prediksi kapan datangnya, karena semua telah diatur oleh Sang Pencipta.

Tercatat selama tahun 2018, berdasarkan data yang diambil dari Data Informasi Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (DIBI BNPB), disebutkan bahwa telah terjadi 1134 bencana alam yang mengakibatkan 124 orang meninggal dan hilang tak ditemukan, 527 orang luka-luka, serta 777.620 terdampak dan harus mengungsi di pengungsian.

Selain itu, akibat dari bencana yang terjadi membuat 12.672 bangunan rusak ringan, 4.760 rusak sedang, dan 2.700 rusak berat. Selama tahun 2018, provinsi Jawa Tengah menjadi daerah yang sering mengalami kejadian bencana alam. Sementara itu provinsi lainnya seperti Jawa Timur dan Jawa Barat menempati posisi kedua dan ketiga dengan 191 dan 163 kali bencana alam (lihat gambar di bawah)

Data bencana alam di daerah
Sumber gambar : dibi.bnpb.go.id

 

Macam-macam Bencana Alam

Macam-macam Bencana Alam yang Kerap Terjadi di Indonesia 1

Seperti yang sudah saya jelaskan pada pembahasan sebelumnya mengenai pengertian bencana alam dan jenis-jenisnya, bencana terbagi atas 3 jenis yaitu bencana alam geologi, meteorologi, dan ekstraterestrial. Umumnya, yang kerap terjadi di negara kita hanyalah yang geologi dan mateorologi.

Beberapa contoh bencana alam di Indonesia yaitu banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, gunung meletus, abrasi, angin puting beliung dan masih banyak lagi. Dalam rentang waktu dari 2015-2017 mengalami kenaikan jumlah kejadian dari yang awalnya 1694 bencana alam menjadi 2862 bencana alam sepanjang tahun.

Resellerindo
Macam-macam Bencana Alam yang Kerap Terjadi di Indonesia 2
Image source : http://dibi.bnpb.go.id/dibi/

 

Banjir

Banjir merupakan peristiwa yang terjadi saat air yang berlebihan merendam daratan. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau melimpah dari bendungan sehingga air keluar dari sungai tersebut. Banjir terbagi atas beberapa jenis diantaranya banjir bandang, banjir air, banjir lumpur, banjir rob, dan banjir cileunang.

Artikel menarik lainnya :  5+ Aplikasi Belajar Nyanyi Terbaik di Android

Banjir bisa disebabkan karena peristiwa alam maupun perbuatan tangan manusia itu sendiri. Adapun beberapa penyebab tersebut yaitu intensitas hujan yang tinggi, penyumbatan pada saluran air, penebangan pohon, dan minimnya daerah resapan banjir. Selama tahun 2018 telah terjadi sekitar 382 kali bencana air di Indonesia, dimana Jawa Timur menjadi daerah yang paling sering merasakan peristiwa tersebut.

 

Tanah Longsor

Bencana tanah longsor

Tanah longsor juga disebut sebagai gerakan tanah. Bencana Alam yang satu ini ditandai akibat adanya pergerakan masa batuan ataupun tanah dengan berbagai tipe dan jenis tanah. Jatuhnya bebatuan dan/atau gumpalan besar tanah merupakan bagian dari peristiwa tanah longsor.

Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya bencana alam, mulai dari hutan gundul, curah hujan yang tinggi, hingga akibat dari bencana alam lainnya seperti gempa bumi dan tanah longsor. Tak hanya itu saja, tumpukan sampah yang menggunung juga bisa jadi penyebab terjadinya tanah longsor. Berdasarkan data dari BNPB,  total telah terjadi 282 kali bencana tanah longsor sepanjang tahun ini dan membuat 63 orang hilang dan tak ditemukan.

 

Gempa Bumi

Bencana gempa bumi

Indonesia sering kali terjadi gempa bumi, kita tak bisa menampik hal tersebut. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor. Yang pertama, negara kita berada pada jalur cincin api sirkum Pasifik serta disebabkan adanya pergerakan lempeng dari dalam bumi. Berdasarkan data yang saya ambil dari website BNPB, bahwa sepanjang tahun 2018 sudah 9 kali terjadi bencana gempa bumi yang menyebabkan sekitar 3604 rumah rusak parah.

Gempa bumi terjadi saat adanya getaran yang terjadi di permukaan bumi yang diakibatkan pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba sehingga menciptakan gelombang seismik (patahan atau retakan). Umumnya gempa bumi terbagi menjadi dua jenis, yaitu gempa bumi tektonik yang disebabkan oleh aktivitas tektonik dan gempa bumi vulkanik yang disebabkan karena letusan gunung berapi.

Artikel menarik lainnya :  Tentang Mitigasi : Pengertian, Jenis-jenis, Strategi, dan Pedoman Mitigasi Bencana Alam

 

Gunung Meletus

Bencana Gunung meletus
Ilustrasi gunung meletus

Sejatinya tidak semua gunung di Indonesia dapat memuntahkan isinya keluar. Hanya yang berstatus sebagai gunung berapi aktif saja yang bisa meletus. Di Indonesia, total ada 150 gunung berapi aktif yang banyak tersebar di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Tentu saja, adanya bencana gunung meletus akan berdampak besar bagi lingkungan di sekitar area gunung tersebut. Peristiwa gunung meletus dapat membahayakan manusia baik secara langsung maupun tak langsung.

Awan panas, guguran material letusan gunung, abu vulkanik, lava, bebatuan dan erosi tanah bisa saja menimbulkan korban jiwa jika tidak segera melakukan pengungsian. Tak hanya itu, bahaya polusi udara juga mengintai yang menyebabkan gangguan pernapasan bahkan hingga meninggal dunia. Selama 2018 sudah 9 kali terjadi peristiwa gunung meletus di Indonesia.

 

Abrasi

Abrasi pantai

Banyaknya pantai di Indonesia membuat negara kita rentan akan bencana yang satu ini. Walaupun bisa dicegah dengan menanam pohon bakau di sekitar pantai. Akan tetapi pada faktanya, masih banyak masyarakat yang kurang peduli dengan hal tersebut sehingga menyebabkan abrasi bisa terjadi hingga 13 kali di Indonesia sepanjang periode tahun 2018.

Abrasi sendiri merupakan proses pengikisan pantai oleh gelombang air laut yang bersifat merusak. Penyebab abrasi di pantai bisa dipicu karena faktor alam seperti pasang surut air laut, angin laut yang terlampau kencang, gelombang tinggi serta faktor manusia yakno mengeksploitasi kekayaan laut secara besar-besaran sehingga menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem laut.

 

Tsunami

Bencana tsunami
Ilustrasi tsunami

Awal mula istilah tsunami berasal dari negara Jepang yang memang sering kali mengalami bencana tersebut layaknya di Indonesia. Tsunami dalam bahasa Jepang diartikan sebagai “ombak besar di pelabuhan”. Sementara itu, menurut Wikipedia, tsunami merupakan perpindahan badan air yang disebabkan perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Salah satu peristiwa tsunami terbesar di Indonesia yaitu tsunami yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah.

Artikel menarik lainnya :  Perbedaan Judul, Tema, dan Topik yang Harus Kamu Ketahui

Bagi anda yang tinggal di sekitar tepian pantai, tentunya harus benar-benar mengetahui tanda-tanda sebelum peristiwa tersebut akan terjadi. Biasanya, sebelum terjadinya tsunami, alam memberikan tanda-tanda dan isyarat kepada kita semua bahwa akan terjadi gelombang besar dalam beberapa waktu kemudian.

Beberapa tanda-tanda tersebut diantaranya, air laut yang tiba-tiba saja surut, adanya suara gemuruh, tingkah hewan yang aneh, serta didahului oleh gempa kecil maupun besar. Maka dari itu, kewaspadaan patut anda tingkatan.

 

Angin Puting Beliung

Bencana angin puting beliung
Gambar via dream.co.id

Mungkin kita pernah merasakan angin kencang yang bisa memporak porandakan apa saja yang dilaluinya. Namun tidak semua angin kencang dapat disebut sebagai angin puting beliung. Jika angin berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian paling lama 5 menit, maka peristiwa tersebut bisa dikatakan sebagai angin puting beliung.

Angin puting beliung biasa terjadi saat terjadinya hujan dan disertai dengan suara petir yang menggelegar. Tak hanya terjadi saat peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, tetapi juga mungkin saja terjadi ketika masa peralihan musim hujan ke musim kemarau. Dari data BNPB, total lebih dari 400 kejadian bencana puting beliung sehingga menyebabkan 6.022 rumah rusak ringan dan 756 rumah rusak berat.

 

Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan tindakan mitigasi yang tepat dari semua pihak tak hanya dari Basarnas saja guna meminimalisir dampak kerugian dan korban jiwa dari bencana alam tersebut.

Akhir kata, demikian pembahasan mengenai macam-macam bencana alam yang kerap terjadi di Indonesia semoga bisa menambah pengetahuan bagi anda semua, jika artikel ini bermanfaat monggo dishare kepada orang lain.

5 pemikiran pada “Macam-macam Bencana Alam yang Kerap Terjadi di Indonesia”

Tinggalkan komentar